Sabtu, 18 Januari 2020

BRACES, Yes or No?

Hai.. selamat bertemu lagi di tahun baru! Bicara tahun baru, berarti harus ada resolusi yang segera diluncurkan dong.. hehe tapi kali ini saya mau cerita dulu tentang penggunaan Braces ato BEHEL ato yang biasa dikenal umum dengan Kawat Gigi. 

Uuh.. aslinya ini adalah sesuatu yang baru buat saya, sedari awal saya memang gak pernah terbersit untuk memakai behel karena saya berpikir itu termasuk ke dalam tindakan tidak bersyukur atas apa yang diberikan Tuhan, dalam artian saya mencoba melakukan perubahan pada gigi saya agar dapat menghasilkan senyum yang cantik, memperlihatkan gigi yang berbaris rapi atau setidaknya akan memiliki side profile wajah/mulut yang rata (gak monyong). Bisa dibilang, dengan segala tindakan dan treatment selama pemakaian braces setahun-dua tahun, kemungkinan besar hal tersebut secara tidak langsung akan merubah struktur wajah saya.. and that’s what I want to avoid the most.. Hanya saja.. terkadang ketika desakan dari orang sekitar, bujuk rayu dan beberapa memori ejekan itu terus saja berputar-putar ditelinga saya, kemudian masuk ke kepala dan diproses secara dangkal maka menghasilkan lah keputusan yang cukup menyesalkan. 

Akhirnya saya melunak, dan saya pun menguatkan hati untuk menggunakan braces pada tanggal 14 Desember 2019 lalu, dengan harga yang tidak murah buat saya, yah bisa dikata, dengan uang segitu aslinya bisa buat backpackeran kemanapun selama seminggu deh (hmz…yeye) Tahap pertama, saya scalling gigi dulu (pembersihan karang gigi) dan konsultasi dengan dokter gigi tentang perawatan gigi dan bagaimana perbaikannya. Setelah itu saya diminta untuk rontgen panoramic untuk melihat blue print struktur gigi dan mulut. Minggu berikutnya barulah melakukan tahap pemasangan behel. Saya pilih tipe mini metal braces, behel metal yang ukurannya kecil, jadi tidak terlalu menonjol saat pemakaian juga mengurangi gesekan pada lapisan bibir dalam agar tidak sariawan. Tipe mini braces ini harganya lebih mahal sedikit dibannding dengan tipe metal standart. Oia, pemasangan behel saya lakukan di Klinik My Dentist di kota Banjarbaru. Untuk kasus saya, selain crocked teeth pada rahang bawah, saya juga termasuk yang memiliki Bimaxillary Protrusion (BP). 

Adapun Bimaxillary protrusion refers to a protrusive dentoalveolar position of maxillary and mandibular dental arches that produces a convex facial profile (googles). Bimaxillary Protrusion yakni kondisi mulut dengan karakteristik penonjolan lengkung posisi gigi seri atas dan gigi bawah sehingga menghasilkan profil wajah cembung. Mungkin kalo istilah sederhananya yakni kondisi gigi tonggos bagian atas dan bawah serta mulut terlihat penuh dan bibir sulit ditutup secara alami. Well, Pertama kita bisa pelajari sebab terjadinya BP ini agar dapat dipahami juga bagaimana pencegahan dan penanganannya. Penyebab BP termasuk didalamnya adalah dari multifactorial genetik dan lingkungan. Dilihat dari faktor genetik, sebenernya pada ras-ras tertentu seperti Afrika dan Asia, memang terdapat faktor keturunan dari struktur rahang yang demikian. Adapun dari faktor lingkungan terjadi karena seperti kebiasaan buruk bernafas melalui mulut, posisi lidah yang salah dan gerakan bibir yang salah serta besaran volume lidah, akhirnya terbentuk malposisi antara bibir bawah dan bibir atas. Sebenarnya pula hal ini termasuk dalam masalah estetik, dimana sering terdapat anggapan/persepsi negatif yang muncul karena kondisi menonjolnya gigi (kontruksi wajah samping terlihat jelek). 

Setelah 2 bulan pemakaian, saya merasa gak nyaman, seperti ada sesuatu yang terus menggelitik dihati. Sebelum saya membuat keputusan melanjutkan proses pencabutan 4 buah gigi untuk merenggangkan (membuat space) pada area gusi yang kecil. Saya kemudian mencari banyak informasi tentang berbagai jenis behel, dampak dari pencabutan gigi karena behel, seberapa lama proses perapihan gigi serta apa yang akan terjadi/ harus dilakukan setelah pemakaian behel. 

 Hingga pada suatu hari saya menemukan video yang berasal dari seorang mufti/ ahli agama dari negara arab (lupa negaranya), beliau menjelaskan hadist Nabi Saw terkait pemakaian behel ini. Bahwasanya suatu tindakan dikenai hukum sesuai dengan niat seseorang. Bilamana seseorang menggunakan Braces dengan niat ingin menambah kecantikan diri, agar rapi dan indah dipandang, tanpa ada uzur medis lainnya, maka hal ini sudah pasti diharamkan. Sebagaimana pula telah diperingatkan didalam Al Quran untuk bahwa manusia dilarang merubah ciptaan Allah (Qs An-Nisa : 117-119). Berkaitan dengan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah melaknat wanita-wanita yang membuat tato dan yang minta dibuatkan tato, yang mencukur alis dan yang merenggangkan gigi untuk kecantikan, yang mereka itu mengubah-ubah ciptaan Allah”.(HR Muslim) 

Naah, sejak saat itu pula saya bertekad dalam hati untuk segera melepas behel ini, meskipun secara sadar sudah akan menyiakan uang jutaan rupiah yang sudh dikeluarkan, anyway saya yakin saja Insya Allah nanti pasti ada rejeki yang lain. Then, minggu depannya pas cuti kerja saya langsung segera janjian dengn dokter giginya untuk lepas behel, reaksi dokternya sih rada sangsi yaa, ini yakin mau dilepas? Gak sayang mbak? Dan saya pun mengangguk pasti, sambil bilang “silahkan dilanjut dok proses pelepasannya, dan behelnya boleh dibuang saja”. 

Well gaes, tulisan saya ini sesungguhnya tidak berniat untuk menyinggung orang-orang yang sudah/sedang menggunakan behel ya, hanya saja ini berdasarkan keyakinan dan perspektif pribadi. Penggunaan braces memang pada dasarnya sudah popular dikalangan anak-anak dan dewasa untuk kepentingan estetik, sedang menurut hukum Islam pun juga masih terdapat perbedaan pendapat dari kalangan Ulama mengenai hal ini. Jadi no offense, tinggal bagaimana kita sendiri menyikapinya secara pengetahuan dan keyakinan yang di pilih. 

Setelah melepas behel, hati saya jadi lega, dan mencoba kembali mereset pikiran bahwasanya manusia itu sudah diciptakan Allah dengan sebaik-baiknya bentuk, sempurna dengan fungsi2nya masing-masing. Hanya seringnya, kita nih yang kurang bersyukur atas apa yang sudah dimiliki. Kita harus percaya bahwa kita sebagai Wanita itu sangat berharga dan punya keunikan sendiri terlepas dari penilaian/pandangan dunia atas standar kecantikan yang sangat relatif dan bisa berubah-ubah. Kita masih mampu mengembangkan karakter dan meningkatkan kemampuan kita untuk bisa menjalani hidup dengan lebih sabar dan tenang. So just stay calm dear, Allah with us! also, I know, tanpa braces pun, saya masih bisa memberikan senyum terbaik saya untuk orang2 yang saya sayang dan yang menyayangi saya ^-^

Salam Traveler, Salam Sehat

One Day Trip Nara

Kali ini cerita tentang Nara City, kota kecil cantik di area Kansai yang bisa dijelajahi satu hari dari Osaka atau Kyoto. Kota yang menjad...