- Menyucikan hati, menerangi naluri (qarihah) dan menajamkan kecerdasan
- Melunakkan dan menjernihkan hati yang menjadikannya siap merasakan kebahagiaan bermunajat kepada Allah dan mendapat faedah dari mengingat Nya
- Tumbuhnya rasa malu, sikap rendah hati dan hilangnya rasa cinta terhadap kemegahan, kegembiraan dan pola hidup bersenang-senang, yang menjadi sumber sikap melampaui batas dan lalai terhadap Allah SWT
- Bahwa orang menjadi tidak lupa terhadap cobaan maupun adzab Allah dan tidak menelantarkan orang-orang yang tertimpa musibah
- Menaklukkan segala nafsu berbuat maksiat dan mengalahkan jiwa yang selalu memerintahkan pada kejahatan
- Mencegah rasa ingin tidur dan membiasakan tidak tidur dimalam hari.
- Mempermudah ketekunan dalam menjalankan ibadah
- Kesehatan tubuh dan mencegah penyakit sebagai akibat menyedikitkan makan
- Biaya hidup ringan
- Tumbuhnya kebiasaan mendahulukan kepentingan orang lain dan bersedekah kepada anak yatim, orang miskin dengan kelebihan dari yang dibutuhkan nya sendiri
Pic: Private Collection |
Seorang ulama salaf pernah
berkata “Menahan lapar adalah kunci ke akhirat dan pintu menuju zuhud,
sedangkan rasa kenyang adalah kunci dunia dan pintu menuju sifat rakus.”
Uraian lebih lanjut mengenai
tulisan diatas terdapat dalam buku berjudul Pengendalian Nafsu dalam
Persektif Sufistik METODE MENAKLUKKAN JIWA, karya seorang filosof dan Sufi
Islam AL GHAZALI, penerbit MIZAN.
Rangkumannya, yakni sungguh cukup sulit membiasakan diri menahan lapar bagi orang yang terbiasa jarang makan namun sangat sulit bagi orang yang hobinya makan... but somehow simply i can say that, jika menahan lapar sudah bisa kita lakukan maka sedikit banyaknya akan membantu kita dalam menahan nafsu-nafsu yang lain, tidak mudah merasa iri dengan orang lain, juga lebih tenang dalam menghadapi setiap masalah, its really work for me.