Selasa, 03 November 2015

Turki Trip - Pamukalle


Beralih ke Pamukalle atau dalam bahasa inggrisnya Cotton Castle (benteng kapas). Di Pamukalle ini saya hanya sebentar saja, karena wilayah wisatanya kecil jadi setengah hari cukup bagi saya untuk berkeliling. Tiba diterminal bus kami kemudian dialihkan lagi memakai mobil van berukuran sedang menuju kantor perwakilan bus Pamukalle dimana disitu juga saya menitipkan travel bag selagi jalan - jalan. Kebetulan kantornya berada dekat dengan area wisata utama kota ini, tinggal berjalan kaki sekitar 10 menit kearah luar jalan raya. Saya mengunjungi Traventine yakni bukit batuan mineral yang terbentuk dari sedimen kapur putih yang mengeras dan dialiri oleh sumber air panas. Bentuknya mirip dengan sawah terasering yang sering kita lihat berjejer rapi di desa2, hanya saja kalau yang ini berwarna dasar putih dengan air hangat berwarna biru, sungguh menarik.
Traventine
Ketika saya sampai disana sudah banyak bule yang berendam di kolam-kolam kecil nya, mandi atau sekedar mencelupkan kaki. Dipercaya bahwa air panas tersebut baik untuk mengatasi penyakit kulit. Hehe, karena saya tidak berencana mandi jadi saya cukup bermain sedikit air. Masih satu area dengan traventine, jika kita naik keatas bukit sedikit akan menemukan bukti sejarah dunia berbentuk sisa reruntuhan bangunan/ kota tua pada jaman kerajaan romawi yang disebut Hierapolis
Hierapolis
 
Di Hierapolis ini selain pilar serta reruntuhan bangunan lain dapat ditemukan juga sebuah Amphitheater berkapasitas 15 ribu orang lebih yang biasa digunakan masyarakat Roman sebagai arena pertunjukan/ ritual bersama. Harga tiket masuk wisata Traventine & Hierapolis ini sekarang sebesar 30 Lira (Rp 150,000).
Tandem paralayang Pamukalle





Oya, bagi pecinta olahraga udara, di Pamukalle juga tersedia agent sport lokal untuk paralayang (paragliding) dan paramotor. Karena saat itu saya masih kecewa sekali gagal naik balon udara pas di Goreme jadinya saya langsung iyakan untuk tandem paralayang disana. Wah, ga kebayang deh betapa senangnya saya ketika melintasi kawasan Traventine yang ikonik seiring dengan melayangnya kaki bersama angin. Meski awalnya takut saya tidak merasa khawatir karena terbang ditemani oleh pilot professional. Harga Paralayang 150 TL/person dan extracharge 90 TL untuk album foto saat terbang. Satu hal lagi yang menarik saat saya akan keluar area ternyata ada pasangan lokal Turki yang sedang mengadakan Pre Wedding Photo, saya yang excited saat itu langsung diam2 mengabadikannya juga. 

Pre wed section

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

One Day Trip Nara

Kali ini cerita tentang Nara City, kota kecil cantik di area Kansai yang bisa dijelajahi satu hari dari Osaka atau Kyoto. Kota yang menjad...